Pameran sejarah 'Rumah Peradaban' di tiga kota
Balai Arkeologi Yogyakarta merencanakan program baru Rumah Peradaban. Program kini masih dalam pematangan konsep. Pelaksanaaan program akan bebarengan dengan kelanjutan penelitian tiga situs unggulan arkeologi.
Menurut peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta, M. Chawari program Rumah Peradaban bertujuan untuk mengedukasi masayarakat tentang peninggalan sejarah. Program meliputi pameran, lomba film arkeologi, foto book, seminar, dan kemah budaya.
"Program Rumah Peradaban ini baru dari pusat, untuk waktunya tahun 2016 menempel pada penelitian," jelas M. Chawari saat ditemui di Balai Arkeologi pada 8 Januari 2015.
Pelaksanaan Rumah Peradaban di tiga situs unggulan seperti Kota Lama di Semarang, Liyangan di Temanggung dan Patiayam di Kudus. Pemilihan situs berdasarkan nilai manfaat kepada masyarakat.
Situs Kota Lama memiliki sejarah yang kental tentang zaman kolonial Belanda. Penelitian M. Chawari menemukan benteng-benteng peninggalan Belanda. Namun masyarakat lebih mengenal Kota Lama pada nuansa kota tua bangunan Belanda.
Sementara Liyangan Semarang memilki banyak peninggalan sejarah seperti candi, bangunan rumah panggung, bulir padi dan kain sutera. Dan peninggalan purba terdapat di Patiayam berupa fosil gajah kuno dan fosil-fosil lainnya.
M. Chawari menambahkan untuk pertama kalinya pameran arkeologi dilaksanakan di tempat situs langsung. Sebelumnya penyelenggaraan pameran arkeologi di mall seperti Mall Sri Ratu Semarang dan Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
Untuk menyukseskan program Rumah Peradaban, pihak Balai Arkeologi akan menggandeng Dinas Pendidikan Pendidikan setempat. "Kerja sama dengan Dinas Pendidkan untuk kemah budaya,"pungkas M. Chawari.
Sumber: koran opini
0 Komentar